Cara Hindari Stalker Di Media Sosial – Para pembuli online ada di mana-mana dan sekarang ini pembuly online menjadi concern utama milenialis, tapi yang paling bahaya adalah stalker online, mereka bisa datang dalam berbagai bentuk. Mereka tersembunyi, mereka bisa bermain kasar dengan mengirim gambar tidak senonoh, mereka pun bisa bertindak gila dengan menduplikasi akun, lalu menyebarkan isi yang tidak senonoh yang membuat akun Anda di suspend oleh admin.
Mereka bukan para pembully yang bisa saja diblokir, karena mereka adalah stalker di kehidupan nyata yang menganggu dunia sosial media Anda. Walau begitu, para stalker ini tidak semua yang punya otak hi tech. Jauh sebelum para stalker bisa beraksi, admin dari sosial media sudah membentuk mereka agar bebas dari para stalking, dengan lebih mengamankan akun original dengan triangulasi data yang lebih baik. Dalam hal ini kredit poin ada pada pengembang aplikasi sosial media tersebut. Walau hal itu belum menyembuhkan para stalker.
Walau begitu, Anda tentunya merasa sayang apabila menyerahkan semua kehidupan sosial media yang sudah eksis sejak lama untuk mengalah pada stalker. Anda bisa saja melakukan beberapa langkah di bawah ini, untuk mencegah para stalker berbuat apa yang mereka mau di sosial media Anda.
Tentu saja Anda sebelumnya harus bisa melakukan triangulasi data dengan pihak admin, Anda harus memastikan akun Anda terverifikasi sepenuhnya, mengikuti paduan komunitas, serta mengikuti langkah prevensi agar akun Anda tidak dihack yang disediakan oleh pengembang. Selain itu, lakukan langkah-langkah ini :
1. Percayai Insting Anda. Setiap merasa seolah-olah ada orang yang ingin melakukan hack, maka cobalah menutup peluang hacking itu dengan terus-menerus memperbaharui password.
2. Jangan mudah mengklik tautan yang tidak dimengerti. Hindari pesan-pesan spamming, dengan cara mengaktifkan pesan hanya khusus untuk teman saja.
3. Jika Anda ingin mengatakan tidak, katakan tidak pada orang yang Anda curigai sebagai akun palsu, meskipun dia beberapa kali mengajukan permintaan kawan. Anda harus lebih waspada dan mengabaikan permintaan dari orang-orang pertemannya sedikit, atau time line yang dia tuliskan, tidak terkait dengan isu yang sering Anda lontarkan.
4. Jika terlanjur berteman, dan dia mampu menembus kolom komentar. Langsung hapus dan jangan perang kata-kata. Tapi sebelumnya, Anda perlu capture komentar dia, lalu laporkan pada publik bahwa Anda baru saja menerima komentar dari seorang stalker, agar kawan-kawan online Anda paham dan memebrikan solusi.
5. Blokir. Gunakan opsi “blokir” entah di Twitter dan Facebook kepada orang yang dicurigai sebagai stalker di kehidupan nyata.
6. Sementara ini jangan terlalu mengekpos foto-foto terbaru Anda. Karena bisa menjadi bahan atau harta rampasan untuk para stalker. Misalkan Anda potong rambut, ganti penampilan, hindari berbagi dengan sosial media, agar sang stalker minim akan bahan yang dia gunakan untuk melakukan aksinya.
7. Beberapa stalker ada yang memiliki kemampuan IT, jika bertemu dengan yang demikian hangan menyerah. Karena beberapa piranti sosial media memiliki daya tahan tinggi terhadap upaya peretasan. Asalkan Anda tidak terjebak untuk asal menklik suatu tautan jebakan yang mereka kirim lewat email, pesan pribadi, atau gambar-gambar.
Beberapa orang bisa salah paham jika Anda terlalu sensitif, jadi bersikaplah biasa, hindari postingan yang terus membicarakan keadaan stalker itu, karena itu akan membuat mereka menjadi merasa penting. Selebihnya, cobalah lebih santai dan rileks, agar dia tahu Anda tidak kalah.