Apa Yang Di Derita Korban Stalking? – Dampak dari stalking dapat bervariasi sesuai dengan karakteristik korbannya, pengalaman masa lalu, atau keadaan saat ini, dan apa yang korban ketahui, atau tidak tahu, tentang stalker. Lalu bagaimana orang yang ada didekat korban menanggapi situasi nya, termasuk bagaimana para stalker dtanggapi oleh pihak berwenang, dapat mempengaruhi efek keseluruhan terhadap korban.
Terlepas dari kompleksitas yang memperlihatkan variasi dari pengalaman dan reaksi individu korban yang distalking, beberapa penelitian telah menunjukkan pola respons yang sama. Meskipun korban wanita biasanya melaporkan tingkat depresi yang lebih besar. Walau begitu, penelitian juga telah menemukan bahwa laki-laki yang mengalami stalking juga mengalami gejala yang serupa dengan yang dilaporkan oleh para korban wanita.
Meskipun tidak lengkap, berikut ini adalah beberapa efek yang dialami oleh para korban stalking:
1. Efek pada kesehatan mental
– Penyangkalan, kebingungan, keraguan akan diri sendiri, mempertanyakan apakah apa yang terjadi tidak masuk akal, bertanya-tanya apakah dirinya telah bereaksi berlebihan.
– Frustrasi.
– Rasa bersalah, malu, menyalahkan diri sendiri.
– Kekhawatiran, ketakutan, terteror saat sendirian, atau bahwa mereka, orang dekat, atau hewan peliharaan akan dilukai.
– Merasa terisolasi dan tidak berdaya untuk menghentikan pelecehan.
– Depresi (serta semua gejala yang berkaitan dengan depresi).
– Kecemasan, serangan panik, agorafobia (takut meninggalkan rumah, tidak pernah merasa aman).
– Kesulitan berkonsentrasi dan terus mengingat berbagai hal sehingga saat bermain permainan di situs taruhan judi online resmi Indonesia, terus mengalami kekalahan karena tidak bisa berkonsentrasi pada permainan dan hanya merasa takut akan teror yang dialami.
– Ketidakmampuan untuk tidur – sering mimpi buruk, sering melamun.
– Lekas marah, marah, terpikir membunuh.
– Mati rasa secara emosional.
– Gejala gangguan Stres Pascatrauma. hypervigilance (selalu waspada), selalu kilas balik kejadian menakutkan, mudah kaget.
– Ketidakamanan dan ketidakmampuan untuk memercayai orang lain, masalah dengan keintiman.
– Kepribadian berubah karena menjadi lebih curiga, introvert atau agresif.
– Jadi tergantung pada alkohol / obat.
– Pikiran membunuh diri dan / atau percobaan bunuh diri.
2. Efek pada kesehatan fisik
– Kelelahan karena kesulitan tidur, terus-menerus berjaga-jaga, gejala depresi
– Efek stres kronis termasuk sakit kepala, hipertensi
– Terkena Maag/Tukak Lambung.
– Fluktuasi berat karena makan tidak teratur.
– Pengembangan atau eksaserbasi dari kondisi yang sudah ada sebelumnya mis. asma, tukak lambung dan psoriasis.
– Pusing dan sesak napas
– Dampaknya pada kesehatan karena meningkatnya penggunaan alkohol, rokok atau obat-obatan.
– Frigid, atau disfungsi seksual
– Cedera fisik karena tidak berkonsentrasi atau berada di bawah pengaruh zat
– Jantung berdebar dan berkeringat
3. Efek pada pekerjaan dan sekolah
– Memburuknya kinerja sekolah / pekerjaan
– Cuti sakit meningkat
– Sering meninggalkan pekerjaan hingga dipecat
– Mengubah karier
4. Efek pada kehidupan sosial
– Kawan-kawan korban ada yang menarik diri dari korban karena mereka tidak percaya pada korban, Kehilangan kehidupan di media sosial, Facebook, Instagram, twitter, dan internet, karena takut dirinya di ekpos oleh stalker
– Korban pindah ke area baru, mengubah nomor telepon, nama atau bahkan penampilan mereka.
5. Efek pada keuangan
– Kehilangan pendapatan karena cuti sakit, meninggalkan pekerjaan atau berganti karier.
– Biaya yang dikeluarkan untuk biaya hukum.
– Biaya untuk mengganti segala registrasi pribadi atau akun di bank, toko online, dll.
– Biaya untuk alat keamanan di rumah dan pribadi.
– Biaya yang keluar untuk memperbaiki kerusakan properti.
– Biaya untuk konseling psikologis dan perawatan medis.
– Biaya pindah rumah jika hal itu dilakukan.
Betapa seriusnya stalking pada kehidupan korban, maka sudah semestinya hukuman pada stalker wajib di perberat, dan aparat harus mencegah peristiwa ini agar tidak terjadi di masa mendatang.