Apa Saja Tindakan Stalking? Mayoritas kasus stalking melibatkan pria yang menguntit wanita, tetapi pria menguntit pria, wanita menguntit wanita, dan wanita menguntit pria juga banyak terjadi. Pelaku stalking bisa saja seseorang yang Anda kenal dengan baik, atau seseorang yang tidak Anda kenal sama sekali –itu bukan pokok masalah, yang dikenal ataupun yang tidak dikenal keduanya sama-sama membahayakan.
Sebagian besar orang yang ngedate, berkencan singkat, atau pedekate, dengan orang yang ternyata bermasalah dengan kepribadian, bisa saja mengalami peristiwa ini. Bahkan dalam beberapa kasus, stalking bisa terjadi pada pasangan yang puluhan tahun saling membina rumah tangga, namun pada saat berpisah, salah seorang di antara pasangan merasa terpukul dan tidak rela melepas pasangannya, walau hakim telah mengetuk palu perceraian dengan syah.
Peristiwa stalking orang yang tadinya intim digambarkan dalam beberapa film, salah satu yang terkenal adalah dalam serial film, Boston Legal. Mantan kekasih Allan Shore, yakni Christine yang telah direhabilitasi di RSJ karena menguntit Shore, dibebaskan karena merasa telah sembuh. Namun, kebiasaan menguntit itu dilanjutkan Christine walau dirinya telah dinyatakan sembuh, memberi arti bahwa stalking itu bukan penyakit biasa yang mudah sembuh.
Pelaku stalking pasangan yang tadinya intim, sering mendekati target mereka berbekal kebiasan yang sudah diketahui pelaku. Dan perilaku mereka meningkat lebih agresif dibanding stalking orang yang tidak dikenal, karena adanya mentalitas possesif.
Bagaimana Cara Pelaku Melakukan Aksinya
• Mengikuti Anda kemanapun Anda pergi, dan muncul di suatu momentum untuk menunjukkan keberadaan dirinya agar diakui, terkadang dilakukan dengan cara mempermalukan Anda dihadapan orang yang penting.
• Mengirim hadiah, surat, kartu, atau email, bahkan hingga komentar spam di halaman sosial media, yang tidak diinginkan oleh korban.
• Merusak properti pribadi Anda, seperti rumah, mobil, kotak surat, koran yang dilempar oleh loper, pepohonan, bahkan menyusup dan merusak meja kerja Anda di kantor.
• Memonitor penggunaan komputer, dan telepon, serta mencoba meretas halaman sosial media Anda, mengirim gambar tidak senonoh melalui berbagai aplikasi dengan menyamarkan diri, atau melakukan dengan terang-terangan.
• Menyusupkan teknologi, seperti kamera tersembunyi di dalam rumah Anda tanpa sepengetahuan, atau menanam sistem penentuan posisi global (GPS) dalam mobil, dompet, hingga ponsel untuk melacak ke mana Anda pergi.
• Mengendarai kendaraan dengan berputar-putar di area rumah, sekolah, atau kantor Anda, dan memperlihatkannya secara terang-terangan.
• Mengancam melukai Anda, keluarga, teman, atau hewan peliharaan. Ancaman kadang dikirimkan lewat surat kaleng. Jenis ancaman yang lebih bahaya lagi adalah mengekpos foto-video privat Anda bersama dia ke publik lewat berbagai aplikasi sosial media.
• Mencari tahu sebanyak mungkin tentang Anda dengan menggunakan catatan publik atau layanan pencarian online, merekrut penyelidik, menelusuri sisa sampah dokumen, atau menghubungi teman, keluarga, tetangga, atau rekan kerja untuk ditanyai.
• Menyebarkan rumor tidak sedap atau memposting kegiatan bermain anda di situs judi online resmi terpercaya Indonesia di Internet, di tempat umum, atau dari mulut ke mulut sehingga orang-orang menganggap anda adalah seorang penjudi.
Serta banyak tindakan lainnya, sehingga para pelaku stalker ini, jangan sampai dibiarkan. Dua pertiga dari pelaku stalking mengejar korban masing-masing setidaknya sekali seminggu dengan menggunakan lebih dari satu metode pendekatan. Dalam 1 dari 5 kasus senjata sering digunakan untuk mengancam atau menyakiti korban. 1/3 dari pelaku kekerasan dengan senjata di Amerika Serikat telah melakukan upaya stalking kepada korban-korban mereka.